Selasa, 02 Agustus 2016

Tugas 4 ilmu budaya dasar

kali ini saya menulis biografi tokoh yang sangat insfiratif yaitu tokoh presiden Indonesia ke 3 yaitu : 
Image result for foto bj habibie
Biografi B.J Habibie - Banyak orang mencari mengenai kisah, profil Dia adalah salah satu tokoh panutan dan menjadi kebanggaan bagi banyak orang di Indonesia dan juga Presiden ketiga Republik Indonesia, dialah Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie dilahirkan di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada tanggal 25 Juni 1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA. Tuti Marini Puspowardojo. Habibie yang menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 ini dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal. Masa kecil Habibie dilalui bersama saudara-saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Sifat tegas berpegang pada prinsip telah ditunjukkan Habibie sejak kanak-kanak.
Habibie yang punya kegemaran menunggang kuda dan membaca ini dikenal sangat cerdas ketika masih menduduki sekolah dasar, namun ia harus kehilangan bapaknya yang meninggal dunia pada 3 September 1950 karena terkena serangan jantung saat ia sedang shalat Isya.
Tak lama setelah ayahnya meninggal, Ibunya kemudian menjual rumah dan kendaraannya dan pindah ke Bandung bersama Habibie, sepeninggal ayahnya, ibunya membanting tulang membiayai kehidupan anak-anaknya terutama Habibie.
Karena kemauan untuk belajar Habibie kemudian menuntut ilmu di Gouvernments Middlebare School. Di SMA, beliau mulai tampak menonjol prestasinya, terutama dalam pelajaran-pelajaran eksakta. Habibie menjadi sosok favorit di sekolahnya.
Masuk ITB dan Kuliah di Jerman
Karena kecerdasannya, Setelah tamat SMA di bandung tahun 1954, beliau masuk di ITB (Institut Teknologi Bandung), Ia tidak sampai selesai disana karena beliau mendapatkan beasiswa dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk melanjutkan kuliahnya di Jerman, karena mengingat pesan bung karno
 tentang pentingnya Dirgantara dan penerbangan bagi Indonesia maka ia memilih jurusan Teknik Penerbangan dengan spesialisasi Konstruksi pesawat terbang di Rhein Westfalen Aachen Technische Hochschule (RWTH).
Ketika sampai di Jerman, beliau sudah bertekad untuk sunguh-sungguh dirantau dan harus sukses, dengan mengingat jerih payah ibunya yang membiayai kuliah dan kehidupannya sehari-hari. Beberapa tahun kemudian, pada tahun 1955 di Aachean, 99% mahasiswa Indonesia yang belajar di sana diberikan beasiswa penuh. Hanya beliaulah yang memiliki paspor hijau atau swasta dari pada teman-temannya yang lain.
Musim liburan bukan liburan bagi beliau justru kesempatan emas yang harus diisi dengan ujian dan mencari uang untuk membeli buku. Sehabis masa libur, semua kegiatan disampingkan kecuali belajar. Berbeda dengan teman-temannya yang lain, mereka; lebih banyak menggunakan waktu liburan musim panas untuk bekerja, mencari pengalaman dan uang tanpa mengikuti ujian.
Beliau mendapat gelar Diploma Ing, dari Technische Hochschule, Jerman tahun 1960 dengan predikat Cumlaude (Sempurna) dengan nilai rata-rata 9,5, Dengan gelar insinyur, beliau mendaftar diri untuk bekerja di Firma Talbot, sebuah industri kereta api Jerman.
Pada saat itu Firma Talbot membutuhkan sebuah wagon yang bervolume besar untuk mengangkut barang-barang yang ringan tapi volumenya besar. Talbot membutuhkan 1000 wagon. Mendapat persoalan seperti itu, Habibie mencoba mengaplikasikan cara-cara kontruksi membuat sayap pesawat terbang yang ia terapkan pada wagon dan akhirnya berhasil.
Setelah itu beliau kemudian melanjutkan studinya untuk gelar Doktor di Technische Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aachean kemudian Habibie menikah pada tahun 1962 dengan Hasri Ainun Habibie yang kemudian diboyong ke Jerman, hidupnya makin keras, di pagi-pagi sekali Habibie terkadang harus berjalan kaki cepat ke tempat kerjanya yang jauh untuk menghemat kebutuhan hidupnya kemudian pulang pada malam hari dan belajar untuk kuliahnya.
Istrinya Nyonya Hasri Ainun Habibie harus mengantri di tempat pencucian umum untuk mencuci baju untuk menghemat kebutuhan hidup keluarga. Pada tahun 1965 Habibie mendapatkan gelar Dr. Ingenieur dengan penilaian summa cumlaude (Sangat sempurna) dengan nilai rata-rata 10 dari Technische Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aachean.

Rumus Faktor Habibie
Rumus yang di temukan oleh Habibie dinamai "Faktor Habibie" karena bisa menghitung keretakan atau krack propagation on random sampai ke atom-atom pesawat terbang sehingga ia di juluki sebagai "Mr. Crack". Pada tahun 1967, menjadi Profesor kehormatan (Guru Besar) pada Institut Teknologi Bandung. Dari tempat yang sama tahun 1965.
Kejeniusan dan prestasi inilah yang mengantarkan Habibie diakui lembaga internasional di antaranya, Gesselschaft fuer Luft und Raumfahrt (Lembaga Penerbangan dan Angkasa Luar) Jerman, The Royal Aeronautical Society London (Inggris), The Royal Swedish Academy of Engineering Sciences (Swedia), The Academie Nationale de l'Air et de l'Espace (Prancis) dan The US Academy of Engineering (Amerika Serikat).
Sementara itu penghargaan bergensi yang pernah diraih Habibie di antaranya, Edward Warner Award dan Award von Karman yang hampir setara dengan Hadiah Nobel. Di dalam negeri, Habibie mendapat penghargaan tertinggi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Ganesha Praja Manggala Bhakti Kencana.
Langkah-langkah Habibie banyak dikagumi, penuh kontroversi, banyak pengagum namun tak sedikit pula yang tak sependapat dengannya. Setiap kali, peraih penghargaan bergengsi Theodore van Karman Award, itu kembali dari “habitat”-nya Jerman, beliau selalu menjadi berita.
Habibie hanya setahun kuliah di ITB Bandung, 10 tahun kuliah hingga meraih gelar doktor konstruksi pesawat terbang di Jerman dengan predikat Summa Cum laude. Lalu bekerja di industri pesawat terbang terkemuka MBB Gmbh Jerman, sebelum memenuhi panggilan Presiden soeharto
 untuk kembali ke Indonesia.

B.J Habibie Kembali Ke Indonesia
Di Indonesia, Habibie 20 tahun menjabat Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT, memimpin 10 perusahaan BUMN Industri Strategis, dipilih MPR menjadi Wakil Presiden RI, dan disumpah oleh Ketua Mahkamah Agung menjadi Presiden RI menggantikan Soeharto menjadi Presiden Republik Indonesia ke 3.
Soeharto menyerahkan jabatan presiden itu kepada Habibie berdasarkan Pasal 8 UUD 1945. Sampai akhirnya Habibie dipaksa pula lengser akibat refrendum Timor Timur yang memilih merdeka. Pidato Pertanggungjawabannya ditolak MPR RI. Beliau pun kembali menjadi warga negara biasa, kembali pula hijrah bermukim ke Jerman.
 ....Saya bilang ke Presiden, kasih saya uang 500 juta Dollar dan N250 akan menjadi pesawat yang terhebat yang mengalahkan ATR, Bombardier, Dornier, Embraer dll dan kita tak perlu tergantung dengan negara manapun. Tapi keputusan telah diambil dan para karyawan IPTN yang berjumlah 16 ribu harus mengais rejeki di negeri orang dan gilanya lagi kita yang beli pesawat dari negara mereka!
Pada tanggal 22 Mei 2010, Hasri Ainun Habibie, istri BJ Habibie, meninggal di Rumah Sakit Ludwig Maximilians Universitat, Klinikum, Muenchen, Jerman. Ia meninggal pada hari Sabtu pukul 17.30 waktu setempat atau 22.30 WIB.
Kepastian meninggalnya Hasri Ainun dari kepastian Ali Mochtar Ngabalin, mantan anggota DPR yang ditunjuk menjadi wakil keluarga BJ Habibie. Ini menjadi duka yang amat mendalam bagi Mantan Presiden Habibie dan Rakyat Indonesia yang merasa kehilangan.
Bagi Habibie, Ainun adalah segalanya. Ainun adalah mata untuk melihat hidupnya. Bagi Ainun, Habibie adalah segalanya, pengisi kasih dalam hidupnya. Namun setiap kisah mempunyai akhir, setiap mimpi mempunyai batas.
 ....Selama 48 tahun saya tidak pernah dipisahkan dengan Ainun, ibu Ainun istri saya. Ia ikuti kemana saja saya pergi dengan penuh kasih sayang dan rasa sabar. Dik, kalian barangkali sudah biasa hidup terpisah dengan istri, you pergi dinas dan istri di rumah, tapi tidak dengan saya. Gini ya...saya mau kasih informasi, Saya ini baru tahu bahwa ibu Ainun mengidap kanker hanya 3 hari sebelumnya, tak pernah ada tanda-tanda dan tak pernah ada keluhan keluar dari ibu" Papar BJ Habibie.
.

Pidato BJ Habibie ketika berkunjung Ke Garuda Indonesia
Dik, anda tahu, saya ini lulus SMA tahun 1954!” beliau membuka pembicaraan dengan gayanya yang khas penuh semangat dan memanggil semua hadirin dengan kata “Dik” kemudian secara lancar beliau melanjutkan ‘Presiden soekarno, Bapak Proklamator RI, orator paling unggul, itu sebenarnya memiliki visi yang luar biasa cemerlang! Ia adalah Penyambung Lidah Rakyat! Ia tahu persis sebagai Insinyur, Indonesia dengan geografis ribuan pulau, memerlukan penguasaan
Teknologi yang berwawasan nasional yakni Teknologi Maritim dan Teknologi Dirgantara.
Kala itu, tak ada ITB dan tak ada UI. Para pelajar SMA unggulan berbondong-bondong disekolahkan oleh Presiden soekarno ke luar negeri untuk menimba ilmu teknologi Maritim dan teknologi dirgantara. Saya adalah rombongan kedua diantara ratusan pelajar SMA yang secara khusus dikirim ke berbagai negara.

Pendidikan kami di luar negeri itu bukan pendidikan kursus kilat tapi sekolah bertahun-tahun sambil bekerja praktek. Sejak awal saya hanya tertarik dengan ‘how to build commercial aircraft’ bagi Indonesia. Jadi sebenarnya Pak Soeharto, Presiden RI kedua hanya melanjutkan saja program itu, beliau juga bukan pencetus ide penerapan ‘teknologi’ berwawasan nasional di Indonesia. Lantas kita bangun perusahaan-perusahaan strategis, ada PT PAL dan salah satunya adalah IPTN.
Sekarang Dik, anda semua lihat sendiri, N250 itu bukan pesawat asal-asalan dibikin! Pesawat itu sudah terbang tanpa mengalami ‘Dutch Roll’ (istilah penerbangan untuk pesawat yang ‘oleng’) berlebihan, tenologi pesawat itu sangat canggih dan dipersiapkan untuk 30 tahun kedepan, diperlukan waktu 5 tahun untuk melengkapi desain awal, satu-satunya pesawat turboprop di dunia yang mempergunakan teknologi ‘Fly by Wire’ bahkan sampai hari ini.
Rakyat dan negara kita ini membutuhkan itu! Pesawat itu sudah terbang 900 jam (saya lupa persisnya 900 atau 1900 jam) dan selangkah lagi masuk program sertifikasi FAA. IPTN membangun khusus pabrik pesawat N250 di Amerika dan Eropa untuk pasar negara-negara itu.Namun, orang Indonesia selalu saja gemar bersikap sinis dan mengejek diri sendiri ‘apa mungkin orang Indonesia bikin pesawat terbang?
Tiba-tiba, Presiden memutuskan agar IPTN ditutup dan begitu pula dengan industri strategis lainnya.
Dik tahu di dunia ini hanya 3 negara yang menutup industri strategisnya, satu Jerman karena trauma dengan Nazi, lalu Cina (?) dan Indonesia. Sekarang, semua tenaga ahli teknologi Indonesia terpaksa diusir dari negeri sendiri dan mereka bertebaran di berbagai negara, khususnya pabrik pesawat di Bazil, Canada, Amerika dan Eropa.
Hati siapa yang tidak sakit menyaksikan itu semua?
...Saya bilang ke Presiden, kasih saya uang 500 juta Dollar dan N250 akan menjadi pesawat yang terhebat yang mengalahkan ATR, Bombardier, Dornier, Embraer dll dan kita tak perlu tergantung dengan negara manapun. Tapi keputusan telah diambil dan para karyawan IPTN yang berjumlah 16 ribu harus mengais rejeki di negeri orang dan gilanya lagi kita yang beli pesawat negara mereka!
Pak Habibie menghela nafas, Pak Habibie melanjutkan pembicaraannya....
... Hal yang sama terjadi pada prototipe pesawat jet twin engines narrow body, itu saya tunjuk Ilham sebagai Kepala Proyek N2130. Ia bukan karena anak Habibie, tapi Ilham ini memang sekolah khusus mengenai manufakturing pesawat terbang, kalau saya sebenarnya hanya ahli dalam bidang metalurgi pesawat terbang. Kalau saja N2130 diteruskan, kita semua tak perlu tergantung dari Boeing dan Airbus untuk membangun jembatan udara di Indonesia.
Dik, dalam industri apapun kuncinya itu hanya satu QCD,
− Q itu 
Quality, Dik, anda harus buat segala sesuatunya berkualitas tinggi dan konsisten− C itu Cost, Dik, tekan harga serendah mungkin agar mampu bersaing dengan produsen sejenis− D itu Delivery, biasakan semua produksi dan outcome berkualitas tinggi dengan biaya paling efisien dan disampaikan tepat waktu!Itu saja!
Pak Habibie melanjutkan penjelasan tentang QCD sbb:
..Kalau saya upamakan, Q itu nilainya 1, C nilainya juga 1 lantas D nilainya 1 pula, jika dijumlah maka menjadi 3. Tapi cara kerja QCD tidak begitu Dik, organisasi itu bekerja saling sinergi sehingga yang namanya QCD itu bisa menjadi 300 atau 3000 atau bahkan 30.000 sangat tergantung bagaimana anda semua mengerjakannya, bekerjanya harus pakai hati Dik”
Tiba-tiba, pak Habibie seperti merenung sejenak mengingat-ingat sesuatu...
...Dik, saya ini memulai segala sesuatunya dari bawah, sampai saya ditunjuk menjadi Wakil Dirut perusahaan terkemuka di Jerman dan akhirnya menjadi Presiden RI, itu semua bukan kejadian tiba-tiba. Selama 48 tahun saya tidak pernah dipisahkan dengan Ainun, ibu Ainun istri saya. Ia ikuti kemana saja saya pergi dengan penuh kasih sayang dan rasa sabar.
Sebagian Karya beliau dalam menghitung dan mendesain beberapa proyek pembuatan pesawat terbang :

·                     VTOL ( Vertical Take Off & Landing ) Pesawat Angkut DO-31.
·                     Pesawat Angkut Militer TRANSALL C-130.
·                     Hansa Jet 320 ( Pesawat Eksekutif ).
·                     Airbus A-300 ( untuk 300 penumpang )
·                     CN - 235
·                     N-250
Dan secara tidak langsung turut berpartisipasi dalam menghitung dan mendesain:

·                     · Helikopter BO-105.
·                     · Multi Role Combat Aircraft (MRCA).
·                     · Beberapa proyek rudal dan satelit.
Sebagian Tanda Jasa/Kehormatan B.J Habibie :

·                     1976 - 1998 Direktur Utama PT. Industri Pesawat Terbang Nusantara/ IPTN.
·                     1978 - 1998 Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia.
·                     Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi / BPPT
·                     1978 - 1998 Direktur Utama PT. PAL Indonesia (Persero).
·                     1978 - 1998 Ketua Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam/ Opdip Batam.
·                     1980 - 1998 Ketua Tim Pengembangan Industri Pertahanan Keamanan (Keppres No. 40, 1980)
·                     1983 - 1998 Direktur Utama, PT Pindad (Persero).
·                     1988 - 1998 Wakil Ketua Dewan Pembina Industri Strategis.
·                     1989 - 1998 Ketua Badan Pengelola Industri Strategis/ BPIS.
·                     1990 - 1998 Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim se-lndonesia/lCMI.
·                     1993 Koordinator Presidium Harian, Dewan Pembina Golkar.
·                     10 Maret - 20 Mei 1998 Wakil Presiden Republik Indonesia
·                     21 Mei 1998 - Oktober 1999 Presiden Republik Indonesia.


Senin, 01 Agustus 2016

TUGAS 3 ILMU BUDAYA DASAR.

 Review film EDGE OF TOMORROW

Hasil gambar untuk foto film edge of tomorrow

"Come find me when you wake up!"

 Pemeran

·         Tom Cruise sebagai Mayor William Cage
·         Emily Blunt sebagai Sersan Rita Vrataski
·         Bill Paxton sebagai Master Sersan Farell
·         Brendan Gleeson sebagai Jenderal Brigham
·         Kick Gurry sebagai Griff
·         Dragomir Mrsic sebagai Kuntz
·         Charlotte Riley sebagai Nance
·         Jonas Armstrong sebagai Skinner
·         Franz Drameh sebagai Ford
·         Masayoshi Haneda sebagai Takeda
·         Tony Way sebagai Kimmel
·         Noah Taylor sebagai Dr. Carter


Kisah tentang serbuan alien ke dunia telah begitu sering dijadikan tema sebuah film. Aksi heroik seorang pahlawan yang menyelamatkan bumi setelah pertarungan sengit. Terkadang, sang pahlawan memang seseorang yang terlatih, atau seseorang dengan bakat tertentu, dan tentu saja dengan keinginan kuat untuk melawan. Lalu apa yang terjadi jika sang pahlawan penumpas alien adalah seorang pengusaha yang terjebak menjadi perwira humas yang bahkan mual melihat sepercik darah? Maka belajar menerima takdirnya adalah satu-satunya cara yang harus ia lakukan, baik suka atau tidak. Dan cara ia belajar adalah dengan mereset hari melalui kematiannya. Karena setiap kali ia mati, ia kembali ke keadaan semua ia memulai hari, “menjadi desertir pengecut.”

Di kisahkan di awal, bumi telah diserang sebuah ras alien bernama Mimic. Bumi dapat bertahan karena seluruh negara bersatu. Pun begitu, kekalahan demi kekalahan harus ditanggung para tentara. Mimic seakan tahu semua taktik perang dan persenjataan mereka. Adalah si ganteng Tom Cruise yang memerankan tokoh Perwira lembek Willian Cage yang bertugas menjadi humas. Sebelumnya ia hanyalah pengusaha yang pandai mengambil hati dengan mulut manisnya. Ia dianggap membahayakan posisi Jendral Brigham karena dapat menggiring opini publik bahwa kekalahan yang terus terjadi karena kesalahan atasannya. Maka ia ditugaskan ke garis depan sebagai hukuman. Ia ditugaskan terjun ke garis depan peperangan melawan Mimic  di garis pantai Perancis. Ia menolak keras sehingga terpaksa dilumpuhkan. Ia sadarkan diri di sebuah pangkalan perang udara Heathrow yang dipimpin Sersan Farrel dalam keadaan diborgol. Ia dilaporkan sebagai perwira gadungan dan desertir yang harus ikut berperang besok. 
Cage tak tahu apa-apa tentang perang, apalagi tentang senjata. Pengalaman pertamanya berperang sangat menakutkan. Mungkin hanya keberuntunganlah yang membuatnya bertahan sedikit lebih lama dari temannya, apalagi membunuh sebuah Mimic Alfa. Mimic Alfa adalah ketua dari para Mimic yang berperang. Setiap Alfa yang terbunuh akan membuat Omega mereset waktu kembali ke 24 jam sebelum kematian Alfa. Cara itu digunakan alien untuk mempelajari taktik terbaru melawan manusia. Pun demikian dengan manusia yang membunuh Alfa, waktu hidupnya direset 24 jam sebelum kematiannya. Cage selalu kembali menjadi perwira gadungan yang tertangkap sesuai surat laporan di sakunya. 
Cage kembali ke kejadian awal, ketika ia diborgol di pangkalan perang Sersan Ferrel. Ia melewati hari dengan mendengar kalimat yang sama dan kejadian di perang yang sama. Ia mati lagi dan terbangun di kondisi yang sama lagi dan mengulang hari yang sama. Tak ada yang percaya ketika ia memberitahu bahwa invasi besok adalah penyergapan akhir para Mimic sebelum mengusai bumi. Ia selalu mati saat berusaha menolong teman-temannya sampai kemudian ia maju terus. Salah satunya adalah Vrataski , pahlawan perang wanita. Sebelum mati untuk ke sekian kalinya, Rita Vrataski berkata, “temui aku besok.” 
Ternyata Vrataski pernah mengalami kejadian serupa sehingga ia menjadi ikon perang. Pahlawan wanita yang membunuh banyak alien karena waktu mereset ke 24 jam sebelum kematian pertamanya. Ketika ia terluka dan mendapat donor darah, ia berhenti mengulang. Ia langsung menyadari kemungkinan Cage mengalami apa yang terjadi padanya sehingga ia secara khusus memerintahkannya menemuinya besok. Vrataski  sadar, Cage adalah harapan bumi menaklukkan Mimic. 
Cage memulai edisi baru dalam menjalani hidupnya. Ia menyelinap ke kamp Vrataski  dan mendapat penjelasan apa yang terjadi padanya dan bertemu Dr Carter, seorang ahli biologi Mimic. Rupanya, Alfa yang terbunuh akan membuat Omega dapat mereset waktu mundur 24 jam untuk mempelajari taktik manusia. Itulah yang membuat mereka hebat dan mendapat julukan “Peniru”. Dan menemukan Omega adalah cara mengalahkan Mimic, karena Omega adalah otak dari semua Mimic yang ada. 

                                                          Hasil gambar untuk foto film edge of tomorrow 
Vrataski  mengajari Cage cara berperang agar dapat mengalahkan para Alien peniru ini. Tak terhitung jumlah kematian Cage. Terbunuh adalah satu-satunya cara memulai semua dengan benar. Cage menjalani hidup matinya sampai kemudian ia memutuskan berhenti. Ia melarikan diri dan minum-minum di bar. Saat itulah ia tahu, penyergapan yang ia tinggalkan itu adalah pertahanan terakhir manusia sbelum Mimic menguasai bumi. Maka ia kembali mati dan memperbaiki kesalahannya. Ia mendapat penglihatan bahwa Omega bersembunyi gunung Bavarian Alps Jerman. Ia dan Vrataski berusaha memenangkan pertempuran esok dan meneruskan perjalanan ke Jerman melalui jalur darat. Tak terhitung puluhan kali Vrataski mati sehingga Cage harus membunuh dirinya agar waktu kembali ke awal. Sampai kemudian ia memutuskan pergi sendiri ke sana dan menyadari itu hanya jebakan. Sebelum ia dibunuh Alfa yang lain, ia membunuh dirinya dan mengulang hari yang sama kembali. Kali ini Cage mempunyai persiapan yang lebih baik, salah satunya adalah temuan Dr Carter yang menemukan alat untuk menemukan posisi Omega sebenarnya. Alat itu disita di kantor Jendral Brigham. Setelah mengalami beberapa kali kematian dan penjelasan serupa, akhirnya Jendral Brigham percaya dan memberikan alat tersebut pada mereka. Alat itu menunjukkan lokasi Omega berada di museum Louvre Perancis. Sayang sekali mereka berdua mengalami kecelakaan.
Hasil gambar untuk foto film edge of tomorrow
Cage tersadar telah berada di rumah sakit dengan selang darah di lengannya. Ia tahu, tak adalagi kesempatan untuk mereset waktu. Ia hanya memiliki 1 hidup dan harus memanfaatkan kesempatan itu untuk membunuh Omega. Ia berhasil membujuk teman-teman 1 kompinya agar berperang bersamanya di Paris. Mereka pun menuju museum Louvre untuk menghadapi 1 pertempuran terakhir. Cage berhasil membunuh Omega dan sebuah ledakan besar terjadi. Para Mimic mulai kalah dan Cage pun kembali hidup. saat ia kembali ke pangkalan Heathrow, ia telah menjadi sosok yang berbeda.


Overall, Edge of Tomorrow adalah film yang memuaskan. Konsep sederhana hidup, mati, dan ulangi itu secara mengejutkan berhasil menyatukan tema perang dan time travel menjadi sebuah pengalaman menonton yang mengasyikkan. Kuncinya terletak pada Doug Liman yang tahu bagaimana menyeimbangkan berbagai elemen pembentuk seperti cerita, visual (3D yang baik), action sequences, soul pada karakter, hingga sisi humor menjadi sebuah puzzle yang padat. Dalam gerak cekatan Edge of Tomorrow secara konsisten mampu merubah berbagai pengulangan yang ia punya menjadi sebuah arena bermain penuh sensasi menyenangkan